FE UNY menyelenggarakan upacara yudisium periode Oktober 2019, Kamis (31/10). Upacara ini diikuti oleh 59 peserta. Di antara para peserta, Oktaviani dari Prodi Akuntansi S1 adalah salah satu yang istimewa. Gadis yang akrab disapa Via ini berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK 3,58 dan meraih predikat Dengan Pujian di tengah penyakit kanker kelenjar getah bening yang menjangkitinya selama beberapa bulan ini.

Sembari mengutip perkataan seorang penyintas kanker kelenjar getah bening bernama Intan Khasanah, Via optimis, selama masih diberikan kehidupan, maka masih ada misi yang harus diselesaikan. Menjalani operasi pada bulan Februari 2019, Via sudah tidak sanggup berjalan dengan normal pada Agustus 2019. Hal itu membuatnya harus menjalani mobilitas sehari-hari di atas kursi roda. Namun, lulusan SMA N 2 Wonosari ini terus beraktivitas seperti biasa dan melakukan bimbingan skripsi bersama pembimbingnya. Dan, terbukti, penerima Bidikmisi ini mampu menyelesaikan studi di prodi yang dipilih sesuai saran ibunya.

Lain lagi Nurul Khasanah, peraih IPK 3,80, tertinggi pada yudisium kali ini. Enka, demikian dirinya kerap dipanggil, adalah juga penerima Bidikmisi. Orang tua Enka hanya seorang buruh serabutan, yang terkadang bekerja sebagai petani atau tukang. Berkat prestasinya saat di sekolah, Enka bisa diterima di Prodi S1 Pendidikan Akuntansi. Enka yang ingin menjadi akuntan ini memilih prodi S1 Pendidikan Akuntansi karena kagum dengan gurunya di SMK. Menurutnya, penting untuk mempraktikkan ilmu yang dimiliki.

Sosok lain yang tak kalah berprestasi dalam yudisium ini adalah Wahidya Difta Sunanda. Peraih IPK 3,54 dari prodi S1 Manajemen ini aktif dalam organisasi mahasiswa, terutama BEM. Anak sulung dari 4 bersaudara pasangan Sumarno dan Nanik Sri Murni (alm) ini sempat aktif di BEM FE UNY, BEM UNY, dan juga di SEMAR (Sedulur Mahasiswa Reog) UNY. Berkat aktivitasnya di bidang kemahasiswaan ini, dirinya mendapat kesempatan study visit ke FPT University di Vietnam beberapa waktu lalu. (fadhli)